In MotoGP, Sponsorship

Setelah memeriksa berbagai jenis sponsorship dan kemitraan yang layak di halaman-halaman sebelumnya dari blog ini, kini saatnya untuk lebih fokus pada konsep sponsor teknis.

Tanpa bermaksud untuk mengambil pendekatan yang terlalu ilmiah, sederhananya, sponsorship teknis dapat didefinisikan sebagai akuisisi hak pemasaran yang dihasilkan ketika perusahaan produsen barang atau penyedia layanan bermitra dengan properti olahraga (tim, acara, atau organisasi) sekaligus menjual barang atau layanannya ke properti tersebut lantaran properti membutuhkannya untuk kinerja proyek olahraga inti.

Sebagaimana terbukti dari definisi tersebut, ada banyak elemen yang dipertaruhkan.

Mari kita coba memeriksanya

Pertama-tama, perlu dicatat bahwa sponsor teknis adalah sponsor dalam semua aspek. Dengan kata lain, sponsor teknis adalah merek yang bertujuan untuk memperoleh hak-hak pemasaran dan komunikasi demi memenangkan manfaat ekonomi, keuntungan peringkat, visibilitas, dan seterusnya. Aspek yang bersifat umum untuk semua jenis sponsorship ini merupakan kuncinya dan hal tersebut adalah alasan utama yang mendasari setiap dan semua perjanjian sponsorship.

Aspek kedua adalah penyediaan barang dan jasa yang bersifat konsekuensial dan simultan dengan perjanjian sponsorship. Sponsor teknis menggunakan produk atau layanan mereka sebagai bagian penting dari kompensasi sponsorship. Contohnya. Sebelum menandatangani perjanjian sponsorship, perusahaan pakaian yang memproduksi pakaian untuk tim olahraga telah menjadi sponsor teknis suatu tim begitu mereka mulai menyediakan pakaian yang biasanya dikenakan para pemain selama pertandingan.

Sponsor teknis

Kasus lazim ini terjadi pada merek pakaian olahraga ternama seperti Nike, Adidas, Puma dan Macron yang merupakan sponsor teknis Juventus, Manchester United, Milan, dan Lazio. Contoh lainnya termasuk D.I.D, produsen rantai untuk balap motor Ducati di MotoGP, Brembo, pemasok rem untuk Tim Balap Ferrari, atau Wilson, produsen raket tenis yang dipegang oleh Roger Federer, dan ini hanya segelintir saja.

Setelah membahas topik ini, kini kita dapat beralih untuk membedakan sekaligus memberikan klarifikasi atas bagian dari definisi yang berbunyi “properti membutuhkan sponsor teknis untuk kinerja proyek inti olahraga”. Definisi “mitra teknis” tidak berlaku untuk semua perusahaan yang menyediakan barang (atau layanan) untuk tim olahraga atau atlet. Faktor yang membedakan adalah penyediaan barang yang benar-benar penting untuk melaksanakan olahraga yang bersangkutan. Rem dan ban diperlukan oleh para pembalap dan pengendara dan hal yang sama juga berlaku untuk para pemain sepak bola yang diwajibkan oleh peraturan untuk mengenakan seragam. Hal serupa juga berlaku untuk para pemain tenis yang diwajibkan menggunakan raket. Di sisi lain, sangat tidak mungkin bagi produsen pasta atau minyak, serta perusahaan kontraktor umum yang menyediakan fasilitas dan kantor perhotelan dapat dianggap sebagai mitra teknis.

Kompensasi, barang, dan layanan

Terakhir, namun tak kalah pentingnya, dalam daftar adalah kompensasi dari jenis perjanjian sponsorship yang sejauh ini belum disebutkan. Secara tradisional, kompensasi Sponsorship Utama hampir selalu berupa uang. Persoalannya menjadi sedikit lebih rumit ketika barang dan layanan berharga seperti yang disebutkan di atas dipertaruhkan. Cukup wajar untuk mengatakan bahwa ketika menyangkut sponsorship teknis, setiap kasus harus diperiksa secara individual dengan mempertimbangkan semua elemen yang dipertaruhkan. Terkadang, nilai perjanjian dikompensasi dengan jumlah materi yang disediakan; dalam kasus lain, barang harus ditambahkan dengan beberapa pertimbangan. Transaksi antara Nike dan Manchester City adalah contoh terbaru akan hal ini. Selain menyediakan semua pakaian untuk para pemain dan staf, merek Swoosh akan membayar klub Inggris dengan jumlah yang menakjubkan, yakni 45 juta pound per tahun. Perusahaan yang berbasis di AS itu juga terlibat dalam kesepakatan satu miliar dolar mengenai pasokan pakaian untuk semua tim bola basket yang bermain di Liga NBA. Beberapa orang menyebutnya sebagai jumlah uang yang fantastis, tapi siapa yang akan diuntungkan?

Efektivitas dan keuntungan

Sejauh ini, sponsorship teknis adalah salah satu dari jenis sponsorship yang paling efektif dan mendatangkan keuntungan paling cepat. Tanpa mengusung makna kiasan, pesan tersembunyi di balik perjanjian sponsorship berbunyi: “Produk saya sangat bagus sehingga digunakan oleh para atlet terbaik di dunia. Jadi, wajar saja bila konsumen tradisional juga merasakan keunggulannya”. Pendukung sangat memperhatikan dan biasanya memilih produk yang dipakai oleh superstar di lapangan, terutama jika mereka juga berlatih olahraga. Selain itu, mereka tak ragu-ragu untuk membeli pakaian yang sama dengan pakaian bintang favoritnya jika ada peningkatan performa. Inilah sebabnya wajar sekali untuk melihat anak-anak bermain pertandingan sepak bola pada hari Minggu dengan memakai sepatu yang sama dengan Messi atau Ronaldo atau, para pelari mengenakan kacamata yang sama seperti Mo Farah, atau penggemar tenis yang rela berhemat demi memamerkan raket Babolat Pure Aero yang sama seperti yang digenggam oleh Nadal.

Ada sebuah aspek yang perlu diperhatikan di sini dan di sinilah efektivitas dahsyat dari sponsorship: ini bukan hanya soal tampil bergaya (meski hal ini juga bukan faktor yang bisa diabaikan), tapi lebih merupakan transfer nilai nyata, yang jelas-jelas dirasakan oleh pengguna ketika mereka merasakan langsung kualitas alami dari produk tersebut.

Mari kita bicara tentang olahraga motor!

Dunia olahraga motor barangkali kembali menawarkan contoh paling efisien. Penunggang motor sejati dan berapi-api (tapi tentunya tetap bijak) sadar betul betapa pentingnya pakaian pelindung yang berkualitas tinggi dan mereka rela merogoh kantong untuk membeli pelindung punggung baru, jaket baju besi, helm, atau sarung tangan. Merek-merek seperti Dainese, Alpinestars, AGV, dan Arai (tentunya masih ada seabrek merek lainnya) telah mengubah komunikasi dan sponsorship olahraga menjadi aset pemasaran utama mereka dengan alasan tepat bahwa tak ada yang lebih menginspirasi selain helm yang dikenakan oleh pengendara MotoGP (atau SuperBike) selama penampilan mereka yang luar biasa.

Jika Valentino Rossi saja memercayai AGV, kenapa tidak bagi Tuan Smith untuk berkendara dengan helm yang sama saat pulang dari kantor?

Sponsorship teknis berpotensi untuk menjadi alat yang efisien sekaligus dapat menawarkan hasil penting dalam hal komunikasi atau kesuksesan komersial (pikirkan tentang jumlah kaus replika Ronaldo yang akan dijual Adidas hingga 2027). Namun yang lebih penting, terutama jika properti olahraga menggunakan bahan bervolume tinggi, strategi ini bisa sangat menghemat biaya bagi perusahaan pemasok lantaran mereka berkesempatan untuk membayar sebagian dari jumlah nominal yang ditandatangani dalam perjanjian sponsorship teknis dengan produknya sendiri, bukan sepenuhnya uang.

Baca lebih lanjut tentang Agen Pemasaran Olahraga.

Dapatkah kami membantu Anda menandatangani kesepakatan sponsorship terbaik Anda?

Emanuele Venturoli
Emanuele Venturoli
Lulusan Komunikasi Publik, Sosial dan Politik dari Universitas Bologna ini memiliki ketertarikan yang besar pada bidang pemasaran, desain dan olahraga.
Recent Posts

Leave a Comment

Apa itu sponsor teknis?, RTR Sports
coronavirus-sport