In Formula 1, Formula1

Perpaduan yang Tidak Mungkin dari Formula 1 dan Logistik Global

Dalam bidang logistik global, hanya sedikit merek yang dapat dikenali seperti DHL. Logo kuning dan merahnya yang ada di mana-mana merupakan pemandangan yang tidak asing lagi di hampir setiap sudut dunia, mulai dari papan reklame hingga kaus tim rugby Stormers di Western Province. Namun, yang mungkin tidak diketahui banyak orang adalah kisah di balik corak khas DHL. Ini bukan hanya kisah tentang branding perusahaan, tetapi juga perpaduan menarik antara ketajaman bisnis dan dunia balap Formula 1 yang berisiko tinggi.

Eddie Jordan: Pria di Balik Perubahan Merek yang Ikonik

Pria yang menjadi pusat dari kisah ini adalah Eddie Jordan, mantan pembalap yang beralih menjadi pebisnis, yang mendirikan tim Jordan F1 pada tahun 1991. Meskipun masa jabatannya sebagai pembalap relatif singkat, naluri bisnis Jordan yang cerdik dengan cepat membuatnya menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di arena Formula 1. Timnya mungkin tidak berhasil meraih gelar juara, namun tim ini berperan penting dalam meluncurkan karier Michael Schumacher dan memainkan peran yang tak terduga dalam membentuk DHL menjadi merek yang kita kenal sekarang.

Yordania DHL

Benson & Hedges dan DHL: Kisah Sponsorship yang Kompleks

Kisah kami dimulai pada tahun 1996 ketika Jordan mendapatkan kesepakatan sponsor yang signifikan dengan Benson & Hedges, sebuah perusahaan rokok terkemuka. Kemitraan ini berlangsung hingga Jordan F1 keluar dari olahraga ini pada tahun 2005, bahkan bertahan dari peraturan yang semakin ketat mengenai branding rokok pada mobil balap oleh FIA, badan pengatur F1. Iklan ini berubah dari Benson & Hedges menjadi Bitten Hisses, lalu menjadi Buzzing Hornets pada tahun 1998, dan akhirnya menjadi Bitten Heroes pada tahun 2001, tergantung pada peraturan negara tentang iklan rokok.

Pada tahun 2000, pemain lain memasuki kancah – Deutsche Post, yang bergabung sebagai sponsor tim Jordan F1. Maju ke tahun 2002, Deutsche Post mengakuisisi DHL, sebuah perusahaan logistik yang didirikan di Amerika, dan melontarkan ide untuk menjadikan DHL sebagai sponsor utama. Proposal tersebut juga mencakup perubahan warna mobil tim menjadi warna putih dan merah khas DHL, dan Jordan pun menyetujuinya.

Tantangan: Proposal yang Berani dan Revolusi Branding

Namun, kewajiban kontrak dengan Benson & Hedgesmemperumit masalah. Perjanjian tersebut menetapkan bahwa mobil-mobil Jordan F1 harus menggunakan warna kuning dan merah. Menghadapi potensi konflik antara dua sponsor utama, Jordan mengadakan pertemuan dengan Deutsche Post dan DHL untuk mengajukan solusi yang berani.

Jordan menceritakan pertemuan penting ini dalam sebuah podcast dengan mantan pembalap F1 David Coulthard. Dia menantang DHL untuk mempertimbangkan kembali warna merek mereka, dengan mengatakan, “Anda telah meminta saya untuk mencoba dan menjadikan DHL sebagai merek logistik terbesar di dunia, dan dalam situasi saat ini, saya tidak dapat melakukannya. Setiap ahli pemasaran akan mengatakan bahwa Anda tidak boleh mengubah warna merek Anda, tetapi di sini Anda harus mengambil risiko dan membayar biaya yang harus dikeluarkan untuk keuntungan jangka panjang.”

Hasilnya: Rebranding Ikonik DHL dan Pengakuan Global

DHL menerima tantangan tersebut, dan dalam sebuah langkah yang berani, mengadopsi merek kuning dan merah yang kini menjadi ikon. Ini merupakan bukti keberhasilan rebranding ini bahwa, lebih dari dua dekade kemudian, DHL terus beroperasi dengan skema warna ini. Sedangkan untuk Eddie Jordan, ia masih menerima royalti bulanan untuk ide inovatifnya.

DHL dan Formula 1: Kemitraan yang Abadi

Pada tahun 2004, setahun sebelum keluarnya Jordan F1, DHL telah menjadi mitra logistik global resmi F1. Warisan tim F1 Yordania terus berlanjut melalui para penerusnya – Midland Racing (2006), Spyker (2007), Force India (2008), Racing Point (2018), dan yang terbaru, Aston Martin pada tahun 2021. Kisah luar biasa ini menggarisbawahi kekuatan branding strategis dan bagaimana, dengan sedikit keberanian dan ketajaman bisnis yang sehat, sebuah tim F1 berkontribusi pada pengakuan global terhadap salah satu perusahaan logistik terkemuka di dunia.

Dapatkah kami membantu Anda menandatangani kesepakatan sponsorship terbaik Anda?

Emanuele Venturoli
Emanuele Venturoli
Lulusan Komunikasi Publik, Sosial dan Politik dari Universitas Bologna ini memiliki ketertarikan yang besar pada bidang pemasaran, desain dan olahraga.
Recent Posts

Leave a Comment

DHL f1 Sponsorship
haas f1 sponsorship