Formula 1
adalah salah satu olahraga paling populer dan menguntungkan di dunia, dengan sekitar 1,5 miliar penggemar di seluruh dunia. Dengan demikian, olahraga ini menawarkan potensi pemasaran dan pencitraan merek yang luar biasa bagi para sponsor. Namun, Formula 1 sebagai olahraga menghadapi pengawasan yang semakin ketat terkait dampak lingkungan dan praktik keberlanjutannya. Tekanan ini juga dirasakan oleh para sponsor, yang harus menyeimbangkan antara pencapaian tujuan bisnis mereka dengan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Dalam blog ini, kami akan mengeksplorasi bagaimana sponsorship Formula 1 dapat menciptakan nilai bagi merek, sekaligus memungkinkan para sponsor untuk memberikan dampak yang berarti melalui inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Kekuatan dan Potensi Sponsor F1
Formula 1 memberikan jangkauan global yang tak tertandingi dan peluang keterlibatan. Selama lebih dari 70 tahun sejarahnya, ia telah menjadi bagian dari tatanan budaya negara-negara di seluruh Eropa, Asia, Amerika, dan Timur Tengah. Grand Prix adalah acara internasional yang sangat besar, sementara jumlah penonton TV dan interaksi media sosial mencapai miliaran. Profil dan prestise inilah yang menyebabkan Formula 1 mendapatkan kesepakatan sponsor yang begitu besar. Perusahaan seperti DHL, Rolex, Aramco, Heineken, dan Petronas membayar puluhan juta setiap tahunnya untuk bermitra dengan tim dan olahraga ini secara keseluruhan. Ulasan secara konsisten menunjukkan bahwa sponsorship menghasilkan peningkatan kesadaran dan afinitas merek. Sebagai contoh, penelitian oleh Nielsen menemukan bahwa kesadaran merek untuk mantan sponsor Kejuaraan F1, Emirates, tumbuh dari 35% menjadi 77% setelah hanya dua tahun mensponsori F1 Circus.
Kemitraan ini juga memberikan peluang keramahtamahan, keterlibatan karyawan, dan jaringan yang luas. Kemewahan dan kegembiraan keramahtamahan F1 memungkinkan para sponsor untuk membangun hubungan dengan para pemangku kepentingan. Merek juga dapat memanfaatkan keunggulan teknik dan teknologi mutakhir F1 untuk menonjolkan inovasi dan kinerja mereka sendiri. Dengan munculnya era pembatasan anggaran F1 pada tahun 2021, sponsor menjadi semakin penting untuk menutupi kekurangan dana bagi tim. Karena alasan-alasan ini, para ahli memprediksi pendapatan sponsor F1 global dapat mencapai $2 miliar pada tahun 2023.
Keberlanjutan Menjadi Kunci bagi F1 dan Sponsor
Namun, Formula 1 menghadapi kritik yang semakin meningkat atas dampak lingkungannya. Balapan dan pengujian F1 mencatat lebih dari 115.000 mil udara pada tahun 2019. Logistik, fasilitas, dan balapan melibatkan konsumsi energi dan emisi karbon yang sangat besar. Studi konsumen menunjukkan bahwa keberlanjutan juga semakin penting bagi para penggemar. YouGov menemukan bahwa 71% penonton F1 milenial menginginkan fokus olahraga yang lebih besar pada praktik-praktik ramah lingkungan.
Sebagai tanggapan, F1 menetapkan strategi keberlanjutan pada tahun 2019 yang menargetkan status nol karbon bersih pada tahun 2030. Inisiatif yang dilakukan meliputi logistik yang efisien, pengurangan penggunaan plastik, pengadaan yang bertanggung jawab, dan mengeksplorasi bahan bakar sintetis. Penyelenggara balapan juga mengambil langkah-langkah seperti menawarkan insentif transportasi umum untuk mengurangi emisi penonton. Upaya-upaya ini terus ditingkatkan, dengan F1 menetapkan target sementara yang ambisius untuk tahun 2025 terkait penggunaan energi fasilitas, limbah, dan material yang berkelanjutan.
Bagi para sponsor, hal ini meningkatkan kebutuhan akan kemitraan yang bertanggung jawab yang menciptakan nilai sosial, bukan hanya keuntungan bisnis. Dengan merek-merek seperti Qatar Airways, Salesforce, dan Aramco yang baru saja menandatangani kesepakatan, jelas masih ada minat komersial yang kuat untuk menjadi sponsor F1. Namun, para penggemar memantau kontribusi sponsor dan akan memberikan penghargaan kepada merek-merek yang selaras dengan upaya keberlanjutan F1. Penelitian Nielsen menemukan bahwa 60% penggemar setuju bahwa sponsor harus membantu tim menjadi lebih ramah lingkungan.

Contoh Praktik Terbaik untuk Sponsor F1
Banyak sponsor F1 yang merangkul inisiatif CSR untuk menunjukkan tujuan dan nilai-nilai mereka. Berikut ini adalah beberapa contoh terkini dari merek yang menggunakan kemitraan mereka untuk memberikan dampak sosial:
Heineken (Mitra Global F1 sejak 2016)
Aramco (Mitra Tim F1 untuk Aston Martin)
AWS (Mitra Wawasan F1)
5 Kiat Utama untuk Sponsorship F1 yang Berdampak Besar
Untuk merek yang menjajaki sponsorship F1, berikut ini adalah 5 kiat untuk menciptakan nilai maksimum dan dampak positif:
- Selaraskan dengan tim atau strategi keberlanjutan inti olahraga. Bersama-sama mengembangkan tujuan yang terukur terkait emisi, material, keragaman, dll.
- Mengaktifkan kemitraan melalui kampanye yang mempromosikan keberlanjutan, keselamatan, inklusivitas, atau prioritas CSR lainnya. Buat konsumen aktif dalam kegiatan sosial.
- Memungkinkan akses dan pengalaman unik untuk kelompok yang kurang terlayani melalui donasi tiket, kunjungan ke paddock, dan lokakarya teknik.
- Memanfaatkan peran sponsor untuk meningkatkan keberlanjutan secara internal melalui insentif, sukarelawan, atau komitmen lingkungan.
- Melacak dan melaporkan dampak kemitraan melalui KPI seperti kehidupan yang terdampak, tingkat partisipasi, dan pengurangan karbon.
Masa Depan Tanggung Jawab Sosial di F1
Formula 1 berada di awal perjalanan untuk mendefinisikan kembali dirinya sebagai olahraga yang menampilkan balapan yang menarik sekaligus memperjuangkan kemajuan lingkungan dan sosial.
Tekanan akan terus meningkat melalui regulasi, tindakan konsumen, dan perubahan ekspektasi sosial. Sponsor yang merangkul evolusi ini melalui kemitraan yang digerakkan oleh nilai-nilai akan mendapatkan imbalan dalam hal reputasi merek dan sentimen penggemar.
Mereka yang mengabaikannya akan menghadapi reaksi keras, seperti ketika Greenpeace memprotes sponsor Ferrari dari Shell pada tahun 2022. Namun dengan kreativitas, inovasi, dan komitmen, ada peluang bagi para sponsor untuk menggunakan F1 sebagai platform untuk aksi iklim dan dampak sosial yang nyata.
Seiring dengan dorongan untuk keberlanjutan yang membentuk kembali lanskap olahraga, merek, dan konsumen, sponsorship yang bertanggung jawab di F1 dapat menjadi contoh yang kuat bagi industri lain.
Apakah penyatuan F1 dan CSR adalah hal yang asli, atau hanya sebuah aksi pemasaran? Tantangannya terletak pada menemukan keseimbangan antara dampak yang nyata dan daya tarik green PR. Orang-orang yang sinis berpendapat bahwa upaya ini hanyalah pencucian hijau-sebuah fasad. Namun, meskipun ada kritik, pergeseran ke arah tanggung jawab terlihat jelas.
Kami berdiri di ambang era di mana balapan dan tanggung jawab hidup berdampingan. Seiring dengan kemajuan teknologi dan pergeseran ekspektasi masyarakat, ikatan antara F1 dan CSR akan semakin kuat, simbiosis F1 dan CSR tidak hanya patut dipuji, tetapi juga sangat penting. Saat kami bersiap untuk balapan di masa depan, kemenangan yang sesungguhnya tidak hanya terletak pada saat melewati garis finis, tetapi juga dalam mendorong perubahan yang berarti.